Tentunya, evolusi teknologi juga telah membawa perubahan signifikan dalam hal keamanan jaringan dari jaman dulu hingga sekarang. Berikut adalah perbandingan jenis keamanan jaringan dari masa lalu dan masa kini (2024) beserta contoh kasusnya:
Jaman Dulu:
Firewall Tradisional: Pada masa lalu, firewall sering kali hanya berfokus pada filtering lalu lintas jaringan berdasarkan alamat IP dan port, tanpa memperhatikan konteks lalu lintas yang lebih kompleks.
Contoh Kasus: Sebuah perusahaan menggunakan firewall untuk memblokir akses ke situs web tertentu atau membatasi lalu lintas dari luar ke jaringan internal.
Anti-Virus: Anti-virus digunakan untuk mendeteksi dan menghapus malware yang berpotensi merusak sistem. Namun, biasanya fokus pada deteksi malware berbasis tanda tangan dan tidak efektif melawan ancaman baru yang belum terdeteksi.
Contoh Kasus: Seorang pengguna mengunduh file dari internet yang ternyata terinfeksi virus, dan anti-virusnya gagal mendeteksinya karena belum ada tanda tanda infeksi yang diketahui.
Sekarang (2024):
Next-Generation Firewall (NGFW): Firewall modern telah berkembang menjadi NGFW yang lebih cerdas dan adaptif. Mereka dapat melakukan inspeksi paket lebih dalam dengan memperhatikan konteks lalu lintas seperti aplikasi yang digunakan, pengguna yang terhubung, dan bahkan perilaku anomali.
Contoh Kasus: Sebuah organisasi menggunakan NGFW yang mampu mengenali aplikasi tertentu dan menerapkan kebijakan keamanan yang berbeda berdasarkan jenis aplikasi tersebut. Misalnya, membatasi akses ke aplikasi media sosial selama jam kerja.
Advanced Threat Protection (ATP): Solusi ATP menggunakan teknik-teknik canggih seperti analisis perilaku, machine learning, dan threat intelligence untuk mendeteksi dan mencegah serangan yang lebih canggih seperti ransomware, zero-day exploits, dan serangan berbasis phishing.
Contoh Kasus: Sebuah perusahaan menggunakan solusi ATP yang dapat mendeteksi ancaman yang tidak biasa, seperti aktivitas aneh dalam lalu lintas jaringan yang menunjukkan tanda-tanda serangan yang terkoordinasi.
Endpoint Detection and Response (EDR): EDR berfokus pada deteksi dan respons terhadap ancaman di tingkat akhir (endpoint), seperti komputer atau perangkat seluler. Mereka dapat memantau aktivitas pada endpoint, mendeteksi perilaku aneh, dan memberikan respons cepat terhadap serangan.
Contoh Kasus: Seorang karyawan menggunakan laptop perusahaan untuk mengakses jaringan dari jarak jauh. EDR mendeteksi aktivitas mencurigakan yang menunjukkan upaya peretasan, dan secara otomatis memblokir akses ke sistem sensitif dan memberi tahu administrator keamanan.
Perubahan ini mencerminkan kompleksitas dan tingkat ancaman yang semakin meningkat dalam dunia digital. Keamanan jaringan modern tidak hanya berfokus pada perlindungan dari ancaman yang sudah dikenal, tetapi juga mampu mengantisipasi dan menghadapi ancaman yang lebih canggih dan kompleks yang mungkin terjadi di masa depan.
ok gan
BalasHapuspower supply hp
ok min
BalasHapuspower supply hp
siap min solder uap
BalasHapusok min, makasih banyak sudah share
BalasHapussolder uap
mantull nih
BalasHapussolder uap
ok min
BalasHapusalat pemisah lcd
nice info min
BalasHapusalat pemisah lcd
siap min
BalasHapussolder uap
yuhuuu, bermanfaat sekali
BalasHapussolder infrared
mantab banget gan
BalasHapuspemotong sim card
makasih sudah share infonya
BalasHapussolder uap
makasih min
BalasHapussolder uap
ok min
BalasHapuspower supply hp
ok min, makasaih banyak sudah share
BalasHapussolder uap tangan
makasih banyak min,
BalasHapussolder uap
sip min
BalasHapusisolasi double tape untuk lcd
Terimakasih kak informasinya bermanfaat banget :)
BalasHapusSalam kenal kak saya Aas Santriya dari https://www.atmaluhur.ac.id ISB atma Luhur
terima kasih kak atas infonya
BalasHapusperkenalkan saya Dewi putri ISB Atmaluhur